SAMBUT BAIK MAPEL INFORMATIKA PADA KURIKULUM MERDEKA

Foto: Kibrispdr.org

Kurikulum paradigma baru yang dikenal dengan Kurikulum Merdeka mewajibkan mata pelajaran semacam TIK yang pada kurikulum sebelumnya hanya bersifat dibolehkan. Namanya Informatika. Kita semua patut menyambut baik mata pelajaran informatika, mengingat besarnya kebermanfaatan teknologi informasi pada era digital saat ini.

Namun pembelajaran informatika akan berjalan optimal jika didukung dengan ketersediaan sarana yang memadai seperti perangkat komputer, jaringan internet ataupun daya listrik yang mencukupi. Sementara itu, tidak semua sekolah/madrasah difasilitasi cukup oleh sarana tersebut di atas. Jangankan untuk memberikan pembelajaran informatika setiap hari, pada saat pelaksanaan penilaian akhir semester atau di akhir tahun pun, kadang-kadang sekolah terkendala dengan ketersediaan komputer, kapasitas jaringan dan stabilitas aliran listrik.

Sebagai contoh kasus, pada pelaksanaan Penilaian Akhir Semester ganjil di MTs. N 2 Lebak, Banten yang menggunakan Computer Based Test (CBT) saat itu, dengan ketersediaan kapasitas jaringan 100 mbps tidak sebanding dengan jumlah peserta PAS yang ratusan, sehingga jaringan berjalan lowbat. Belum lagi listrik yang tiba-tiba mati karena daya yang tidak kuat, sehingga berakibat pada berkurangnya waktu pengerjaan soal. Pihak madrasah tidak memiliki cukup biaya untuk membeli paket internet dan listrik dalam jumlah yang banyak.

Kasus serupa mungkin saja terjadi di beberapa sekolah lainnya. Pada sekolah swasta di daerah, keadaannya akan menjadi lebih rumit. Namun, serumit apapun, pembelajaran informatika baik untuk disampaikan sebagai upaya mempersiapkan peserta didik yang mampu menguasai teknologi informasi dan memahami literasi digital sehingga dapat beradaptasi dengan kemajuan zaman.

Literasi digital merupakan salah satu yang dapat disampaikan di dalam pembelajaran informatika, tentu sangat penting bagi peserta didik. Seorang guru dapat menyampaikan etika berkomunikasi di media sosial, bagaimana memanfaatkan teknologi dan media sosial dengan baik, juga bagaimana menyikapi informasi yang tersebar di media sosial secara bijaksana.

Terkait masalah ketersediaan sarana komputer, jaringan internet juga listrik di sekolah tentu merupakan tanggung jawab pemerintah agar pembelajaran informatika di setiap sekolah dapat berjalan optimal dan merata. Pemerintah mungkin dapat memberikan subsidi biaya internet dan listrik, sehingga sekolah dapat leluasa memberikan pembelajaran informatika.

Oleh karena itu, ketersediaan sarana komputer dan jaringan internet serta ketersediaan aliran listrik di setiap sekolah semestinya menjadi perhatian penting sejalan dengan dihadirkannya mata pelajaran informatika di dalam kurikulum.

Penulis: Rita Yuliantini (Guru Bahasa Inggris MTs. N 2 Lebak)